NEWS Pangkajane Sidenreng – Inovasi luar biasa datang dari kolaborasi Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP) dan Teknik Industri ITB Nobel Indonesia, yang berhasil mengolah limbah sisik ikan bandeng menjadi produk Aspic Jelly bernilai jual tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan bersama UMKM Batari di Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Selasa (13/8/2025).
Inovasi ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan bentuk nyata dari pengabdian dosen dan mahasiswa dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Limbah Sisik Bandeng Diolah Jadi Produk Inovatif
Kepala Prodi THP ITB Nobel Indonesia, Rasdi, S.Pi., M.Si., mengungkapkan bahwa inovasi pengolahan sisik bandeng menjadi Aspic Jelly adalah hasil penelitian internal kampus yang kemudian dialihkan ke UMKM sebagai teknologi terapan.
Baca Juga : Mahasiswa ITB Nobel Indonesia Asah Jiwa Wirausaha Melalui Direct Selling di CFD Boulevard
“Kami ingin membantu UMKM mengelola limbah menjadi produk bernilai tinggi. Dengan teknologi sederhana, sisik bandeng bisa diubah menjadi Aspic Jelly yang kaya kolagen dan potensial dikomersialisasikan,” ujar Rasdi.
Produk Aspic Jelly sendiri dikenal sebagai gelatin alami yang dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan, kecantikan, hingga kesehatan. Sisik bandeng terbukti mengandung kolagen yang tinggi, menjadikannya bahan baku potensial.
UMKM Batari Pangkep Antusias Kembangkan Produk Baru
Direktur UMKM Batari, Diva Awaliyah Nurul Qalbi, mengaku sangat bersyukur karena terpilih sebagai mitra penerapan teknologi ini. Menurutnya, selama ini sisik bandeng hanya dibuang atau digunakan sebagai pupuk, padahal memiliki potensi besar.
“Kami berharap produk Aspic Jelly bisa menjadi produk unggulan Pangkep, dan kami akan terus kembangkan agar bisa masuk ke pasar lokal hingga nasional,” kata Diva.
Kegiatan ini juga mengedukasi pelaku UMKM dalam teknik pengolahan, manajemen mutu, serta strategi pemasaran produk hasil inovasi.
Langkah Nyata Tingkatkan Ekonomi Lokal
Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan produk baru, tetapi juga menjadi pemicu ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal. Pemanfaatan limbah sisik ikan sebagai bahan bernilai jual diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM serta memperluas kesempatan kerja di sektor pengolahan hasil perikanan.
ITB Nobel Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong penerapan ilmu dan riset secara langsung di masyarakat. Khususnya untuk memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah di daerah.
