News Pangkajane Sidenreng – Geopark Maros-Pangkep, yang sejak 2020 telah ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp), kini tengah bersiap menghadapi revalidasi UNESCO 2025. Revalidasi ini menjadi momen penting untuk memastikan bahwa status geopark global dapat terus dipertahankan dengan standar internasional yang telah ditetapkan UNESCO.

Geopark Maros-Pangkep, yang membentang di wilayah Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan, dikenal sebagai kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Selain kekayaan geologi, kawasan ini juga memiliki keanekaragaman hayati, budaya, serta potensi pariwisata yang tinggi.
Baca Juga : Kemarin IIBF dimulai, IMOS 2025 dibuka
Makna Revalidasi UNESCO bagi Maros-Pangkep
Revalidasi UNESCO dilakukan setiap empat tahun sekali untuk menilai sejauh mana pengelolaan geopark sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Beberapa aspek yang dinilai antara lain:
-
Konservasi warisan geologi dan keberlanjutannya.
-
Pengembangan geowisata yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
-
Pendidikan lingkungan dan budaya, terutama dalam melibatkan generasi muda.
-
Partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan.
Menurut tim pengelola, persiapan revalidasi melibatkan perbaikan infrastruktur pendukung wisata, pelatihan pemandu geopark, serta penguatan kerja sama lintas sektor dengan pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal.
Potensi Geopark Maros-Pangkep di Mata Dunia
Geopark Maros-Pangkep menyimpan warisan geologi yang luar biasa, termasuk gua-gua prasejarah dengan lukisan tangan berusia lebih dari 40 ribu tahun yang diakui UNESCO sebagai salah satu lukisan tertua di dunia. Selain itu, terdapat pula formasi karst spektakuler, hutan tropis, dan keanekaragaman flora-fauna yang unik.
Bagi dunia pariwisata, geopark ini menjadi daya tarik unggulan Sulawesi Selatan. Pengunjung dapat menikmati aktivitas ekowisata, penelitian ilmiah, hingga wisata budaya yang melibatkan komunitas setempat.
Dengan promosi berkelanjutan, Geopark Maros-Pangkep diharapkan tidak hanya mempertahankan status UNESCO, tetapi juga meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
Dukungan Pemerintah dan Komunitas Lokal
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama pemerintah kabupaten Maros dan Pangkep menyatakan komitmen penuh untuk mendukung kelancaran revalidasi. Dukungan ini diwujudkan melalui:
-
Peningkatan aksesibilitas transportasi ke kawasan geopark.
-
Penataan destinasi wisata agar lebih ramah lingkungan.
-
Pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pemandu dan pelaku UMKM berbasis wisata geopark.
Komunitas lokal pun ikut aktif dalam menjaga kelestarian kawasan. Program edukasi lingkungan dan konservasi terus digalakkan di sekolah-sekolah sekitar, sehingga generasi muda ikut berperan dalam pelestarian warisan dunia ini.
Kesimpulan
Revalidasi UNESCO 2025 menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Geopark Maros-Pangkep. Dengan persiapan matang, dukungan pemerintah, serta keterlibatan masyarakat, kawasan ini optimis dapat mempertahankan status sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Keberhasilan revalidasi ini bukan hanya soal pengakuan internasional, tetapi juga simbol komitmen Indonesia dalam melestarikan warisan geologi, budaya, dan lingkungan sekaligus menjadikannya motor penggerak ekonomi lokal melalui geowisata berkelanjutan.