News Pangkajane Sidenreng – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pangkajene, Sulawesi Selatan, melaksanakan kegiatan penanaman 200 bibit kelapa di lahan produktif milik rutan. Program ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi terhadap ketersediaan pangan, tetapi juga wadah pembinaan bagi warga binaan melalui kegiatan produktif berbasis pertanian.
Inisiatif Rutan Pangkajene untuk Ketahanan Pangan
Baca Juga : Dorong Layanan Lebih Responsif dan Berkualitas Diskominfo Pinrang Gelar FKP
Kepala Rutan Pangkajene menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari implementasi arahan Kementerian Hukum dan HAM mengenai pemanfaatan lahan kosong untuk mendukung swasembada pangan. Menurutnya, keberhasilan program pertanian di lembaga pemasyarakatan akan menjadi contoh nyata bahwa warga binaan bisa berkontribusi positif bagi masyarakat.
Penanaman 200 Bibit Kelapa sebagai Program Berkelanjutan
Kelapa dipilih sebagai tanaman unggulan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan pemanfaatan yang luas, mulai dari buah, daun, hingga batang. Penanaman 200 bibit ini diharapkan menjadi langkah awal pengembangan perkebunan kelapa yang bisa memberi hasil jangka panjang.
“Kelapa bukan hanya menghasilkan buah, tetapi juga produk turunan yang bernilai jual. Dengan jumlah 200 pohon, ke depan bisa memberi manfaat ekonomi besar,” ujar salah satu petugas rutan.
Peran Warga Binaan dalam Program Pertanian
Kegiatan penanaman ini melibatkan langsung warga binaan sebagai tenaga utama. Mereka diberikan pelatihan mengenai teknik bercocok tanam, perawatan bibit, hingga manajemen panen. Selain mendukung program pemerintah, kegiatan ini sekaligus memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat setelah warga binaan selesai menjalani masa hukuman.
“Dengan kegiatan ini, kami belajar bertani dan bisa punya modal pengetahuan ketika kembali ke masyarakat,” ucap salah satu warga binaan.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Tanaman Kelapa
Selain mendukung penyediaan pangan, penanaman kelapa juga memberi dampak positif terhadap lingkungan. Tanaman kelapa berfungsi sebagai penahan erosi, memperbaiki struktur tanah, sekaligus menghasilkan oksigen yang baik bagi ekosistem sekitar. Dari sisi ekonomi, hasil kelapa bisa dijadikan bahan baku industri makanan, minyak, hingga kerajinan.
Program ini sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pihak swasta untuk mendukung pemasaran hasil panen di masa mendatang.
Harapan untuk Ketahanan Pangan Daerah dan Nasional
Rutan Pangkajene berharap kegiatan ini menjadi langkah nyata kontribusi lembaga pemasyarakatan terhadap ketahanan pangan nasional. Jika berhasil, program serupa akan diperluas ke berbagai daerah lain sehingga lembaga pemasyarakatan tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat produktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Penanaman kelapa ini adalah investasi jangka panjang. Kami yakin hasilnya akan mendukung ekonomi sekaligus memberi dampak sosial yang baik,” tutup Kepala Rutan.
