News Panglajane Sidenreng – Warga Desa Kalosi, Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Pangkajane, dibuat panik saat seekor ular King Cobra sepanjang 1,6 meter tiba‑tiba muncul di dalam toilet rumah warga pada Rabu petang, sekitar pukul 17.00 WITA.

🔎 Kronologi Kejadian
Pemilik rumah yang hendak buang air terkejut ketika melihat ular berbisa itu muncul dari lubang saluran air. Segera setelah itu laporan disampaikan ke Damkar Sidrap, yang langsung menurunkan tim evakuasi. Berpegang pada prosedur penanganan ular berbisa, petugas menggunakan tongkat penjepit (grab stick) dan berhasil mengamankan ular tanpa cedera pada kedua belah pihak.
Baca Juga : 2 Pekerja Proyek Jembatan di Mamuju yang Jatuh ke Sungai Ditemukan Tewas
Menurut Kepala Seksi Operasional Damkar Sidrap, Habibie Baharuddin, ular ini kemungkinan berasal dari pasangan yang sebelumnya ditemukan sekitar 1 km dari lokasi—karena King Cobra dikenal memiliki wilayah teritorial dan bisa hidup berpasangan.
🐍 Catatan Spesies dan Habitat
King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terbesar di dunia, bisa tumbuh hingga 3–4 meter panjangnya dan sering masuk ke pemukiman warga terutama saat musim penghujan. Di Sidrap, sebelumnya pernah ditemukan ular King Cobra lainnya sepanjang 2,5 meter yang sempat memangsa piton di halaman rumah.
Evakuasi dilakukan dengan hati-hati oleh Damkar Sidrap untuk memastikan keamanan warga dan hewan. Setelah diamankan, ular dilepaskan kembali ke habitatnya di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk.
🚨 Imbauan Warga dan Tips Pencegahan
Petugas menyampaikan sejumlah imbauan penting bagi warga:
-
Pastikan saluran air atau ventilasi toilet dipasangi saringan kawat untuk mencegah ular masuk.
-
Tutup rapat pintu dan lubang drainase, khususnya di malam hari atau saat cuaca tidak menentu.
-
Lapor segera ke Damkar atau BKSDA jika mendapati ular di wilayah pemukiman.
-
Jaga kebersihan pekarangan agar tidak menjadi tempat sarang reptil berbisa dan mangsa ular.
-
Jangan mencoba menangani sendiri ular berbisa, tapi hubungi petugas profesional.
🌱 Pelajaran dan Kesimpulan
Kasus ini mencerminkan pentingnya kesadaran warga akan potensi satwa liar yang bisa memasuki rumah melalui saluran air. Implementasi langkah pencegahan sederhana seperti pemasangan saringan dan penutupan drainase dapat mencegah kejadian serupa. Kerjasama warga dan instansi seperti Damkar atau BKSDA menjadi kunci dalam menjaga keamanan komunitas.